Mbak Dian Isnawati & Mas Aditia Rukmana
Lokasi resepsi: Gedung A.H. Nasution Magelang
Siraman dan Midodareni tanggal 20 Desember 2013
Akad dan Resepsi tanggal 21 Desember 2013
Tata upacara, rias dan busana menggunakan gaya Surakarta Basahan oleh Ibu NRT. Haryati Diningrum / Bu Wito
|
Menjelang sungkem sebelum melakukan prosesi siraman. Busana mengenakan kain bangun tulak dan udan liris | | |
|
Dulang
pungkasan oleh orang tua calon pengantin putri menandai "berakhirnya"
tanggung jawab orang tua terhadap putri mereka dan akan digantikan oleh
suaminya |
|
Proses
"Kerik" oleh Bu Wito. Ini adalah proses merapikan rambut-rambut halus
di sekitar kening agar hasil paes lebih rapi dan indah |
|
Ketika
Malam Midodareni, calon pengantin sebaiknya tidak mengenakan perhiasan
apapun. Menurut kepercayaan di budaya Jawa, kecantikan seorang wanita
akan memancar meski tanpa perhiasan di Malam Midodareni |
|
Busana
akad nikah bertema kuning/emas. Pengantin mengenakan dodot dengan gaya
Surakarta Basahan yang ditambahkan dengan jas dan bolero warna kuning |
|
Busana resepsi gaya Surakarta Basahan yang ditambahkan dengan jas dan bolero warna hijau botol |
|
Cunduk
mentul atau hiasan kepala pada busana pengantin gaya Surakarta Basahan
berjumlah 9 dengan bentuk bunga dan berbagai hewan (gajah, rusa,
kupu-kupu) yang disebut "alas-alasan" |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar